Sebanyak tiga orang dalam satu keluarga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu malam, dibunuh secara tragis oleh pelaku inisial IGD. Pembunuhan itu terjadi di Rumah Toko (Ruko) milik korban di jalan Ahmad Yani Kelurahan Bende Kecamatan Kadia, Rabu malam, terjadi sekitar pukul 23.30 WITA.
Para Korban yang meninggal itu masing-masing adalah Jon (50) dan istrinya Inge (49) kemudian anaknya bernama Natalia (22), karena hanya mereka bertiga yang berada di dalam ruko tersebut saat kejadian.
Pelaku pembunuhan itu berhasil dilumpuhkan oleh pihak kepolisian, karena saat pelaku melakukan aksinya itu, polisi langsung mengetahui tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan pengepungan di ruko berlantai tiga itu.
Dengan upaya keras pihak kepolisian akhirnya berhasil memasuki ruko yang sebelumnya sudah terkunci dari dalam itu, dengan cara memanjat dinding dan mendapatkan jalan untuk masuk ruko melalui lantai dua, kemudian pelaku dilumpuhkan dengan tembakan.
Kepala kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara, di Kendari, Kamis, membenarkan, pelaku atau tersangka pembunuhan itu, langsung dilumpuhkan oleh kepolisian di TKP atau dalam ruko milik korban.
"Pelaku atau tersangka saat ini, sedang berada di rumah sakit karena kondisinya kritis setelah kami lumpuhkan, begitu halnya ketiga korban sudah ada di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti apa motif dari pembunuhan itu, apakah dimulai dari perampokan kemudian dilanjutkan pembunuhan atau murni pembunuhan berencana.
Menurutnya, dari tiga korban pembunuhan itu, dua orang langsung mati di tempat yakni istri dan anaknya saat ditemukan, sedangkan suaminya dalam keadaan kritis karena kehabisan daras akibat luka tusukan yang dialaminya, sayangnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Bhayangkara, korban menghembuskan napas terakhirnya.
"Berdasarkan alat bukti yang kami temukan, pelaku menggunakan senjata tajam yakni badik untuk membunuh para korban, karena kami menemukan dua senjata tajam jenis badik dan kami sudah amankan," katanya.
Aksi pembunuhan satu keluarga ini mengundang perhatian masyarakat Kota Kendari, dan langsung memadati Jalan Ahmad Yani atau TKP, bahkan saat itu terlihat juga gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam
Para Korban yang meninggal itu masing-masing adalah Jon (50) dan istrinya Inge (49) kemudian anaknya bernama Natalia (22), karena hanya mereka bertiga yang berada di dalam ruko tersebut saat kejadian.
Pelaku pembunuhan itu berhasil dilumpuhkan oleh pihak kepolisian, karena saat pelaku melakukan aksinya itu, polisi langsung mengetahui tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan pengepungan di ruko berlantai tiga itu.
Dengan upaya keras pihak kepolisian akhirnya berhasil memasuki ruko yang sebelumnya sudah terkunci dari dalam itu, dengan cara memanjat dinding dan mendapatkan jalan untuk masuk ruko melalui lantai dua, kemudian pelaku dilumpuhkan dengan tembakan.
Kepala kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara, di Kendari, Kamis, membenarkan, pelaku atau tersangka pembunuhan itu, langsung dilumpuhkan oleh kepolisian di TKP atau dalam ruko milik korban.
"Pelaku atau tersangka saat ini, sedang berada di rumah sakit karena kondisinya kritis setelah kami lumpuhkan, begitu halnya ketiga korban sudah ada di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti apa motif dari pembunuhan itu, apakah dimulai dari perampokan kemudian dilanjutkan pembunuhan atau murni pembunuhan berencana.
Menurutnya, dari tiga korban pembunuhan itu, dua orang langsung mati di tempat yakni istri dan anaknya saat ditemukan, sedangkan suaminya dalam keadaan kritis karena kehabisan daras akibat luka tusukan yang dialaminya, sayangnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Bhayangkara, korban menghembuskan napas terakhirnya.
"Berdasarkan alat bukti yang kami temukan, pelaku menggunakan senjata tajam yakni badik untuk membunuh para korban, karena kami menemukan dua senjata tajam jenis badik dan kami sudah amankan," katanya.
Aksi pembunuhan satu keluarga ini mengundang perhatian masyarakat Kota Kendari, dan langsung memadati Jalan Ahmad Yani atau TKP, bahkan saat itu terlihat juga gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar